hit counters

23 Agustus 2009

KARIR DI BANK MEGA



ooo yak...

ade lowongan kerje yo.. di BANK MEGA...

mun nak tau info lengkapnye sile klik link itok
mudah-mudahan begune...




Baca Selengkapnya......

21 Agustus 2009

MARHABAN ya RAMADHAN





Assalamu'alaikum waroh matullah wabaroo kaatuh..
Marhaban ya ramadhan...
bulan suci dah pun datang, mari kite perkuat tekat utk beribadah sebanyaknya utk menuai berkah dan ampunan... mari saling memaafkan agar ringan kaki melangkah utk ibadah..
Dan atas name group URANG SAMBAS PUNYE CERITE ingin memohon maaf lahir dan bathin atas silap ucap dan silap tutur bahase serta selamat menunaikan ibadah puase dibulan ramadhan... semoga kite bise memulai dan mengakhiri ramadhan tahun ini dengan sukses dan menjadi insan yang fitri...
Amiiinnn ya robbal alamiin...

Baca Selengkapnya......

06 Agustus 2009

Informasi Lowongan Kerja Terbaru, PNS & SWASTA



Assalamu'alaikum...
Alhamdulillah, kite dapat agek informasi tentang Lowongan Pekerjaan PNS dan Non PNS/Swasta, mudah-mudahan dapat membantu kawan-kawan kite yang sedang memburu pekerjaan.
Info yang dimaksud adalah sebagai berikut:
  1. Lowongan CPNS Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional) Tahun 2009
  2. Info Lowongan terbaru non pns untuk diwilayah Kalimantan Barat
Info iyye bise kitte liat di link-link ittok:






Baca Selengkapnya......

29 Juli 2009






LOWONGAN PENERIMAAN PEGEWAI PLN TAHUN 2009
(s.d 31 Juli 2009)

PT. PLN Membuka lowongan untuk menempati beberapa formasi pekerjaan, tahun 2009 sampai tanggal 31 Juli 2009

Info selengkapnya bisa di download disini



1. Persyaratan :

* Lulus S1 atau D3
* Batas Usia
o S1 : Kelahiran 1984 dan sesudahnya
o D3 : Kelahiran 1986 dan sesudahnya
* IPK:
o IPK > 2,75 untuk Teknik
o IPK > 3,00 untuk Non Teknik

Baca Selengkapnya......

Lowongan Kerja Departemen Perindustrian (Depperin) Republik Indonesia 2009




NOMOR : 935/SJ.IND.2/PENG/7/2009
REKRUITMEN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN
FORMASI TAHUN 2009
(s.d 31 JULI 2009)

Departemen Perindustrian membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia lulusan Strata 2 (S2), Strata 1 (S1)/Diploma IV (D.IV), Diploma III (D.III), untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Perindustrian.



I. PERSYARATAN UMUM
1. Persyaratan Pelamar :

* WNI berusia serendah-rendahnya 21 Tahun dan setinggi-tingginya 30 Tahun pada tanggal 1 Oktober 2009.
* Memiliki kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan.
* Pelamar berasal dari Jurusan yang Terakreditasi A oleh Depdiknas untuk pendidikan Strata 2 (S2), Strata 1 (S1)/Diploma IV (D.IV), dan Terakreditasi B untuk Diploma III (D.III) kecuali Akademi dengan spesialisasi Teknologi Kulit.
* Tidak pernah dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan.
* Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai PNS/TNI/POLRI, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta/pegawai BUMN/BUMD/Koperasi.
* Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri.
* Berkelakuan baik berdasarkan catatan dari kepolisian setempat.
* Sehat jasmani dan rohani berdasarkan keterangan Dokter.
* Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan oleh Pemerintah.
* Bersedia mengganti rugi bila setelah diterima, kemudian mengundurkan diri.

2. Kualifikasi Pendidikan

* Diploma III (D3) : 89 orang
* Strata I (S1)/ Diploma 4 (D4) : 301 orang
* Strata II (S2) : 12 orang

Jumlah formasi dan kualifikasi pendidikan yang diperlukan, secara rinci tercantum dalam Lampiran Pengumuman ini.

3. Umur pada tanggal 1 Oktober 2009

* Untuk Diploma III (D.III) / Sarjana Muda berusia maksimal 25 tahun.
* Untuk Strata I (S1)/ Diploma IV (D.IV) berusia maksimal 28 tahun.
* Untuk Strata II (S2), berusia maksimal 30 tahun.

4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK: skala 4)

* Untuk Diploma III (D3)/Sarjana Muda minimal 2,60.
* Untuk Strata I (S1)/DIploma IV (D.IV) minimal 2,75.
* Untuk Strata II (S2) minimal 3,10.

LAMPIRAN

* Untuk lebih jelas Persyaratan bisa di download disini
* Jumlah formasi dan kualifikasi pendidikan yang diperlukan, download disini
* Tata cara daftar online download disini
* Registrasi online: klik disini




Baca Selengkapnya......

21 Juni 2009

KATE PENGANTAR



Alhamdulillah jadi juak BLOG kite yang sederhane tok, masokan dari warge2 USPC sangat diharapkan biar kedepannye semakin baik. Dan harapan kite bersame, group kite akan berkembang dan bise melakukan hal-hal yang positif buat kite semue.
Isek dari blog kitte tok bise macam-macam informasi, berite, bahkan info lowongan keraje pun ade, mudah2an begune untok kite semue.
Mari lestarikan bahase dan budaye kitte... Baca Selengkapnya......

RITUAL ANTAR AJONG DI PALOH KABUPATEN SAMBAS




Media Pengecoh Roh Jahat
Ritual Antar Ajong di Kabupaten Sambas

Sebagian masyarakat di Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh yakin bahwa segala wabah, hama dan bencana masing-masing memiliki roh yang menguasainya. Roh-roh tersebut harus ditaklukkan supaya tidak mengganggu masyarakat. Melalui Ritual Antar Ajong, roh-roh jahat yang menguasai hal-hal negatif tersebut bisa dikecoh.

Catatan Uray Ronald, Paloh


BERDASARKAN penuturan para tetua di Kecamatan Paloh, ritual bernuansa adat ini telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu dan masih dilakukan hingga sekarang. Tahun 2007, Ritual Antar Ajong kembali digelar di Pantai Tanah Hitam, Kecamatan Paloh, Minggu (17/6) lalu. Antar Ajong yakni sebuah upacara menghanyutkan perahu lancang kuning berukuran 1-2 meter yang berisikan aneka jenis sesajian ke laut. Kegiatan bernuansa adat dan budaya ini diprakarsai Sanggar Lancang Kuning.

Menurut Awang Bujang (74), seorang pawang senior di Kecamatan Paloh, Antar Ajong sudah dilakukan masyarakat setempat sejak Zaman Kerajaan Majapahit, sebelum Kesultanan Sambas berdiri. Waktu itu, secara periodik masyarakat mengirimkan atau mengantar upeti kepada Kerajaan Majapahit berupa hasil-hasil bumi menggunakan perahu lancang kuning (Ajong). Setelah Kesultanan Sambas berdiri, pengiriman upeti tersebut tidak dilakukan lagi.

Namun, mengingat sebelumnya ada amanah dari para leluhur bahwa tradisi ini jangan sampai hilang, maka seiring waktu, makna dari Antar Ajong tersebut mengalami pergeseran. Antar Ajong menjadi sebuah ritual yang dilakukan untuk menghindarkan masyarakat dari segala hal negatif seperti wabah penyakit, hama tanaman yang merajalela dan bencana alam. Ritual ini juga sebagai pertanda dimulainya masa bercocok tanam padi.

Antar Ajong diawali dengan upacara "Besiak" di malam sebelumnya. Besiak ini, menurut Awang Bujang, adalah sebuah kegiatan untuk menangkap roh-roh jahat penguasa hal negatif guna dimasukkan ke dalam Ajong. Proses penangkapan roh jahat tersebut juga dilakukan dengan menggunakan roh-roh (baik) penguasa alam gaib di kawasan setempat yang merasuki pawang.

"Saya sudah menjadi pawang sejak usia 30 tahun. Waktu masih kecil, saya sering menyaksikan orang-orang tua melakukannya. Ilmu menjadi pawang saya dapatkan dari nenek saya yang juga menjadi pawang," tutur Awang Bujang sesaat sebelum acara besiak dimulai di Dusun Danau Peradah Desa Tanah Hitam Kecamatan Paloh, Sabtu (16/6) malam.

Di sebuah panggung kecil yang disediakan, telah disiapkan aneka keperluan seperti kemenyan, bara api, "ratteh" (berondong dari ketan putih), beras kuning, kue cucur, "darram-darram", telur, pelepah pinang, mayang pinang, pisang dan lain-lain. Beberapa pawang yang didampingi "peradi" (asisten pawang yang menjembatani komunikasi dengan roh) pun sudah siap dengan pakaian khusus berwarna kuning dan perlengkapannya.

Pemain musik gendang, gong dan rebana pun telah bersedia. Tampak satu tong besar air yang dicampur dengan berbagai jenis bunga-bungaan di depan para pawang. Air ini nantinya akan digunakan warga untuk merendam benih padi sebelum ditanam. Di sekeliling panggung, sudah ramai warga yang berkumpul karena ingin menonton upacara ini, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Meskipun cuaca sempat hujan, para penonton ini tak beranjak dari tempatnya berdiri.

Hal tersebut menunjukkan betapa mereka sangat antusias dengan tradisi ini. Sementara itu, belasan ajung yang telah diisi dengan aneka sesajian pun sudah tersusun rapi di depan panggung. Tak lama kemudian, upacara dimulai yang ditandai dengan pembakaran kemenyan oleh peradi sambil mengambur-hamburkan "ratteh" dan beras kuning ke sekeliling penonton. Aroma menyengat yang memberikan nuansa mistis dan merindingkan bulu roma serta-merta menyebar ke seluruh penjuru. Lalu, dimulailah proses pemanggilan roh.

Ketika memanggil roh, peradi dan pawang bersahut-sahutan melantunkan syair dan lagu khusus yang diiringi dengan pukulan gendang dan alat musik lainnya. Sebelum syair habis dilantunkan, tiba-tiba, terjadi perubahan pada sang pawang. Tubuhnya berkelojotan sesaat dan matanya nanar menatap penonton. Itu diyakini sebagai pertanda bahwa tubuhnya telah disusupi oleh roh. Peradi kemudian berkomunikasi dengannya dan menyatakan maksud pemanggilan.

Roh baik yang datang itu diminta untuk "menangkap" roh-roh jahat dan memasukkannya ke dalam ajong. Pawang yang sudah dirasuki roh itu terkadang bertingkah aneh-aneh. Ada kalanya ia memanjat di atas atap rumah, pohon dan sebagainya. Setelah itu, ia akan mengelilingi ajong sambil menaburkan "ratteh" atau mengipasinya dengan mayang pinang. Biasa pula ia minta dihibur dulu dengan nyanyian dan tarian. Tak heran dalam prosesi ini, beberapa penari raddad memang telah disiapkan.

Uniknya, di sini penari raddad yang ditampilkan terdiri atas ibu-ibu yang telah berumur, bukan para remaja. Kadang-kadang, pawang yang disusupi roh dalam tubuhnya juga bercengkrama dengan penonton. Beberapa penonton pun ada yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya tentang hal-hal gaib seperti minta diramalkan jodohnya, diobati penyakitnya atau bertanya tentang kondisi keluarga yang jauh di luar daerah.

Pawang biasanya dirasuki oleh beberapa roh. Ini diketahui dari pengakuan roh yang meminjam tubuh pawang. Ketika ditanya peradi, ia memperkenalkan diri dengan nama yang berbeda-beda. Tak jarang juga ditemukan penonton yang ikut-ikutan dirasuki roh. Upacara baru dinyatakan selesai setelah roh tersebut menyatakan bahwa semua roh jahat yang ada dan potensial mengganggu telah ditangkap dan dimasukkan ke dalam ajong. Dengan demikian, ajong-ajong itu sudah siap untuk dihanyutkan ke laut.

Sekretaris Sanggar Lancang Kuning, Joko Waluyo mengatakan, dalam Ritual Antar Ajong tahun ini, beberapa desa ikut ambil bagian. Ada desa yang mengirimkan satu ajong, ada pula yang dua atau lebih. Sanggar Lancang Kuning sendiri menyiapkan 14 ajong. Jadi, acara besiak juga dilakukan di masing-masing desa pada waktu yang hampir bersamaan. "Total ajong yang kita siapkan sejumlah 21 buah. Semua biaya yang diperlukan kita dapatkan dari hasil gotong-royong masyarakat," ujar dia. Keesokan harinya, upacara puncak Ritual Antar Ajong pun dilaksanakan.

Sebanyak 21 Ajong dari beberapa desa dikumpulkan di Dusun Danau Peradah Desa Tanah Hitam untuk kemudian dipanggul berjalan kaki menuju ke Pantai Tanah Hitam. Warga dari seluruh penjuru Kabupaten Sambas berbondong-bondong menyerbu pantai untuk menyaksikan acara ini. Tampak Kepala Dinas Komunikasi dan Pariwisata Kabupaten Sambas, Drs Haris Harahap ikut hadir didampingi Kabid Budaya, Rahadi dan Kabid Pariwisata, H Indra Gunawan SIP.

Sekretaris Kecamatan Paloh, Ibrahim juga menyempatkan diri untuk datang. Sebelum ajong dihanyutkan, panitia kembali menggelar acara hiburan berupa tari-tarian daerah yang dimainkan oleh pelajar dan sanggar-sanggar yang ada guna menghibur penonton yang berjejal. Sementara itu, sederetan ajong terlihat berjajar di tepi pantai. Layar dengan dominasi warna kuning itu berkibar-kibar tertiup angin pantai yang berhembus kencang. Beberapa warga telah bersiaga di dekatnya.

Usai acara hiburan dan setelah mendapatkan instruksi dari pawang, mereka lalu memanggul ajong tersebut. Dengan aba-aba berupa shalawat nabi, mereka berlari sejadi-jadinya menuju laut. Para penonton bersorak-sorai melihatnya. Ajong didorong ke tengah melawan ombak. Mereka baru kembali ke daratan setelah ajong dinilai aman berlayar. Menurut Lihin, Ketua Sanggar Lancang Kuning dan beberapa tetua di Kecamatan Paloh, ajong yang dikirimkan ini pernah sampai di Pulau Serasan Kepulauan Riau dalam keadaan utuh.

Hal tersebut diketahui dari warga Serasan yang menginformasikannya kepada masyarakat Paloh. Bahkan diceritakan, ada warga Serasan yang mengambil ajong itu dan membawanya pulang ke rumah untuk dijadikan mainan anaknya. "Dari cerita orang tersebut, setelah ajong itu diangkat dari laut, turun hujan disertai angin ribut di Pulau Serasan. Anak yang memainkannya pun sakit-sakitan. Malah sakit itu tak kunjung sembuh meskipun ajong sudah dikembalikan ke laut. Dia baru sembuh setelah meminta maaf dengan bantuan paranormal. Terserah, boleh percaya boleh tidak," katanya.

Makna Antar Ajong

Awang Bujang menerangkan, inti Ritual Antar Ajong ini adalah mengumpulkan roh-roh jahat untuk kemudian mengirimnya pergi berlayar. Hal ini dilakukan agar roh-roh jahat penguasa segala hama, wabah dan bencana itu tidak mengganggu warga berikut sawah ladang serta kebunnya. Sebagai kompensasi, warga memberikan bekal yang diperlukan roh itu selama berlayar berupa "ratteh", beras kuning, garam, pisang, kelapa, kue cucur, ketupat dan barang-barang keperluan lain yang dibutuhkan rumah tangga.

"Bekal itu hanya cukup untuk sembilan bulan. Jadi, mereka (roh-roh jahat) itu akan kembali lagi setelah sembilan bulan," katanya. Namun, hal tersebut tidak akan menjadi masalah karena masa panen sudah selesai (padi tahunan yang berumur sekitar delapan bulan). Untuk menghibur roh-roh jahat itu supaya tidak marah atau merajuk, maka dibuatlah emping beras. "Inilah sebabnya mengapa orang-orang dulu membuat emping yang kemudian diletakkan secukupnya pada alat-alat yang digunakan ketika bertani atau berkebun (cangkul, arit, parang dan lain-lain). Dengan begitu, roh-roh yang dikirim berlayar tidak akan marah," jelasnya.

Proses yang sama diulang kembali ketika memasuki musim tanam tahun berikutnya. "Istilahnya, roh-roh jahat itu dibuat kecele," timpal Joko Waluyo. Untuk menentukan kapan Ritual Antar Ajong dimulai, ternyata tidak sembarangan. Terlebih dahulu harus ada wangsit atau alamat yang diterima oleh pawang dari alam gaib. Sampai sekarang, Antar Ajong masih diyakini warga. Menurut Lihin, rata-rata masyarakat setempat masih berpatokan kepada proses ini untuk memulai musim tanam, kecuali yang menggunakan bibit unggul (padi tiga bulan).

Tetapi, jika dibandingkan jumlah petani yang menggunakan bibit padi tahunan, hanya sedikit yang menanam padi unggul. Lantas, bagaimana dengan hama penyakit tanaman dan hasil yang didapatkan? "Hama tikus, wereng/empangau, belalang dan lain-lain memang ada, tetapi hanya sedikit. Tidak sampai menggagalkan panen seperti yang biasa terjadi di daerah lain. Itu kami anggap wajar karena hama-hama itu juga butuh makan," katanya.

Bencana banjir yang beberapa waktu lalu sempat mendera Sambas pun tidak sampai ke wilayah ini. "Alhamdulillah, kita masih terhindar," ujar dia. Hasil panen yang didapatkan warga pun menurutnya terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Antar Ajong ke Depan

Awang Bujang mengakui, ada sebagian masyarakat yang menganggap proses ini sebagai perbuatan syirik. Namun, kata dia, masyarakat hendaknya tidak mencampuradukkan masalah budaya dan tradisi dengan agama.

Pangeran Ratu H Winata Kesuma, Pemangku Adat Kesultanan Sambas, ketika diwawancara juga menyampaikan hal yang senada. Sementara itu, Kadis Kombudpar Sambas, Drs Haris Harahap, menyebutkan, Antar Ajong adalah adat budaya asli yang patut dilestarikan. Ia kagum dengan tingginya minat masyarakat menonton acara ini. "Saya baru kali ini melihat Antar Ajong. Selama ini kita silau dengan budaya orang luar, ternyata, budaya kita juga tidak kalah. Benar-benar luar biasa," katanya.

Haris berwacana untuk mengemas tradisi Antar Ajong ini menjadi sebuah potensi wisata yang menjanjikan. Di luar momen ritual ini, direncanakan akan diadakan sebuah festival antar ajong yang menampilkan utusan dari seluruh desa di Kecamatan Teluk Keramat dan Paloh. Kegiatan ini diyakini akan dapat menarik minat para wisatawan untuk mengunjungi Sambas.(*)
Baca Selengkapnya......

RATIB SAMAN



Dimuat di Pontianak Post Jumat, 4 Mei 2007

Ratib Saman Sambas, Tradisi Peninggalan Leluhur yang Hampir Punah

Dari sekian banyak ragam seni budaya yang ada di Kabupaten Sambas, Ratib Saman agaknya perlu mendapatkan sorotan. Sekarang, tradisi peninggalan leluhur yang sarat nuansa Islami ini hampir punah. Menurut Budayawan Sambas, A Muin Ikram, dalam lima puluh tahun terakhir, Ratib Saman hanya dimainkan sebanyak enam kali. Di seluruh wilayah Sambas pun, diperkirakan hanya dua atau tiga desa yang masih melaksanakannya.

Catatan Uray Ronald, Sambas


"Banyak warga kita yang tidak tahu apa itu Ratib Saman. Kalau ditanyakan dengan orang yang berumur di bawah 50 tahun di Sambas, sebagian besar pasti menyatakan tidak pernah melihat atau mendengarnya," kata Muin, kemarin. Itu mencerminkan betapa tradisi ini sangat langka. Padahal, tradisi Ratib Saman ini adalah sebuah khazanah budaya yang patut dilestarikan. Ratib Saman, sambung Muin, sebetulnya sudah sejak lama dikenal dan dilaksanakan oleh warga Sambas.

Namun, tidak diketahui pasti dari mana asal usul Ratib Saman ini, apakah murni budaya asli Melayu Sambas ataukah dari luar (Arab). Demikian pula, belum diketahui jelas mengenai abad atau tahun berapa serta siapa yang pertama kali memperkenalkan atau mengajarkannya. Karena itu, masih perlu diadakan kajian dan penelitian yang lebih lanjut untuk mengungkap misteri sejarah tersebut. Indikasi budaya atau kesenian ini datang dari Arab terlihat dari syair atau lagu dalam Ratib Saman yang seperti membaca ayat suci Alquran.

Tulisan syair atau kitab yang ditemukan pun masih dalam huruf Arab (Arab Melayu). Jadi, bisa disimpulkan bahwa Ratib Sambas sangat identik dengan Islam. Keberadaan Ratib Saman juga menjadi suatu bukti bahwa Kerajaan Melayu Sambas dulunya adalah sebuah negeri yang berpegang teguh pada ajaran Islam. Berangkat dari fakta tersebut, dua budayawan Sambas, H Arpan S dan A Muin Ikram berasumsi, bilamana kehadiran Ratib Saman ini dihubungkan dengan masuknya Islam di Sambas, maka ada kemungkinan seni budaya itu mulai dikenal orang Sambas setelah tahun 1632 Masehi, lebih dari empat abad yang lalu ketika Raden Sulaiman bin Raja Tengah mendirikan Kerajaan Sambas Islam pasca kekuasaan Ratu Sepudak (Hindu).

Berdasarkan penelusuran mereka di puluhan kampung di Kabupaten Sambas sejak tiga bulan lalu, telah ditemukan berbagai versi Ratib Saman. Beberapa naskah yang umumnya tulisan tangan pun telah berhasil dikumpulkan. "Masing-masing kampung punya perbedaan syair, zikir atau pasal-pasal dalam ratibnya. Ada yang 24 pasal, ada juga yang 28 pasal. Setiap pasal terdiri atas belasan kalimat. Dalam pelaksanaan Ratib Saman, pasal-pasal ini harus dipatuhi agar tujuan bisa dicapai," kata H Arpan, kemarin ketika ditemui di kediaman A Muin Ikram. Dari keterangan beberapa tokoh atau pelaku Ratib Saman yang masih hidup maupun dari tokoh-tokoh masyarakat lainnya seperti Pak Djase (76 th), Pak Syar'ie (70 th) dan Abdul Hadi (55 th) dari Desa Sebadi, Teluk Keramat dan Ibrahim (75 th) dari Desa Penakalan Sejangkung, diketahui bahwa Ratib Saman memang telah dikenal warga setempat sejak lama sekali.

"Sayang, mereka tidak bisa menyebutkan tahun berapa. Tetapi, ada yang mengatakan, Ratib Saman kemungkinan datang dari Aceh. Konon, dahulu hubungan dagang antara Sambas dengan Aceh cukup lancar," tambah H Arpan. Kemungkinan ini bisa terjadi mengingat di Aceh pun dikenal sebuah budaya atau kesenian yang disebut dengan Tari Saman yang juga sarat nuansa Islami. Namun, dalam aplikasinya, ada banyak perbedaan antara Tari Saman Aceh dengan Ratib Saman Sambas.

Memperhatikan dari penampilan pada acara-acara tertentu, kata H Arpan, terlihat ada keterkaitan erat antara Ratib Saman dengan upacara adat tepung tawar yang hingga sekarang masih dilakukan warga Sambas. Tepung tawar merupakan upacara yang biasanya dilakukan ketika pindah rumah baru, berobat kampung, khitanan, hamil 7 dan 9 bulan, mandi belulus pengantin, hari ketujuh meninggal dunia dan lain-lain. Upacara ini dimaksudkan untuk memohon keselamatan, kesejahteraan, kedamaian kepada Allah Swt dengan cara memappas atau menyentuh-nyentuhkan objek yang didoakan menggunakan daun lenjuang yang telah dicelupkan dalam air tepung tawar yang sudah dibacakan doa-doa.

Ratib Saman, jelas H Arpan, juga memiliki fungsi yang hampir sama yaitu untuk memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWt agar terhindar dari berbagai ancaman. Pada acara tepung tawar pindah rumah, pelaksanaan Ratib Saman didahului dengan membaca Surah Yasin diikuti oleh seluruh peserta majelis. Ratib Saman menempati prosesi yang ketiga atau yang terakhir, setelah tepung tawar dan yasinan. "Pelaku Ratib Saman sejak awalnya adalah laki-laki dewasa. Perempuan tidak boleh. Mungkin ini mengingat lamanya waktu serta besarnya tenaga yang terkuras selama melaksanakan Ratib. Biasanya, Ratib Saman dilaksanakan ba'da (setelah) Isya' hingga waktu Sholat Subuh, bergerak terus tanpa berhenti," jelasnya.

Perlengkapan pokok yang diperlukan dalam melaksanakan Ratib Saman antara lain bacaan Ratib berupa qasidah atau nasyid dan bagian dari ayat Alquran yang berisikan tentang kebesaran dan keagungan sifat-sifat Allah Swt serta shalawat nabi. Menurut beberapa tokoh, kalimat-kalimat yang dibaca saat melaksanakan ratib sebetulnya didapat dari buku panduan yang ditulis dengan huruf dan bahasa Arab. Namun, sampai saat ini buku panduan tersebut belum ditemukan. "Bahan bacaan yang sekarang dipakai hanyalah berupa salinan tulis tangan peninggalan orang-orangtua yang pernah melakukan Ratib Saman," katanya.

Selama pelaksanaan, kalimat-kalimat dalam ratib dibaca dengan irama padang pasir atau ada kalanya berirama seperti orang mengaji Alquran. Pada saat-saat tertentu, irama lagu seperti saat melaksanakan tahlil. Setiap kampung, punya perbedaan dalam irama ini. H Arpan juga menerangkan, umumnya busana yang dipakai saat melakukan ratib terdiri atas kemeja lengan panjang, kain sarung dan mengenakan kopiah atau peci. Posisi tubuh saat ratib meliputi duduk (seperti tahyat awal shalat), membungkuk dan berdiri. Anggota badan yang banyak digerakkan adalah kaki dan tangan sementara kepala menyesuaikan. Sepintas, ada gerakan-gerakan tertentu yang seperti sebuah tarian.(*)
Baca Selengkapnya......

GALERI FOTO

GALERI FOTO
Sambas di Nagri Urang

Acare Ukir Pinnang
INFORMASI LOWONGAN KERJA


Followers

 

Copyright © 2009 by Urang Sambas Punye Cerite